PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Keberadaan geng motor sangat meresahkan masyarakat. Tak terkecuali di Purwakarta, Jawa Barat. Pasalnya, kelompok ini sering terlibat tawuran yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka.
Menanggapi hal ini Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah mengajak para orang tua untuk bisa melakukan pencegahan dini dengan mencegah anaknya agar tidak ikut geng motor. Karena menurutnya geng motor tidak akan pernah selesai tanpa peran serta sejumlah pihak terkait.
"Tetap kita mengingatkan orangtua untuk mengontrol anaknya ketika tidak ada di lingkungan rumah. Tanpa orang tua ikut campur, tidak akan selesai," ucap Lilik, sapaan akrab Kapolres Purwakarta itu, pada Selasa (8/10/2024).
Ia mengatakan, orang tua yang bisa menjadi panutan atau "role model" yang baik bagi anak-anaknya dapat mencegah remaja terpengaruh bergabung dengan geng motor.
"Orang tua perlu menerapkan pola komunikasi yang baik dan kualitas hubungan yang positif dengan anak," ungkapnya.
Selain itu, tambah Lilik, orang tua perlu mengarahkan anak remajanya untuk mengikuti kegiatan yang positif bersama dengan teman sebayanya seperti kegiatan olahraga maupun seni seperti grup musik.
"Orang tua tidak boleh membiarkan begitu saja anak-anaknya yang terlibat dengan geng motor. Orang tua harus curiga dan bertanya bila anaknya belum pulang ketika sudah tengah malam bahkan menjelang pagi. Terutama kalau mereka pergi dengan motor yang bising dan tidak lengkap," kata Lilik.
Bila remaja sudah terlanjur terpengaruh bahkan menjadi anggota geng motor, Kapolres menyarankan orang tua untuk membawa anaknya berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog untuk mengetahui kondisi anaknya secara lebih mendalam.
"Penerimaan dari kedua orang tua terhadap kondisi yang dialami anak serta langkah selanjutnya adalah dengan memperbaiki pola komunikasi dan kualitas hubungan antara orang tua dengan anak," tuturnya.
Fenomena geng motor di Kabupaten Purwakarta, menurut Lilik, adalah gambaran anak-anak muda Purwakarta yang mencari aktualilasi diri. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, anak-anak muda karena alasan tertentu kehilangan tempat bermain, kehangatan keluarga dan mengaktualisasikan diri.
"Penerimaan dari kedua orang tua terhadap kondisi yang dialami anak serta langkah selanjutnya adalah dengan memperbaiki pola komunikasi dan kualitas hubungan antara orang tua dengan anak," bebernya.
Kapolres menilai seorang remaja tidak akan terpengaruh untuk ikut-ikutan menjadi anggota geng motor selama memiliki konsep diri yang berkembang baik dan perkembangan identitas diri yang positif.
"Remaja yang memiliki kualitas hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua serta lingkungan teman sebaya yang positif juga relatif tidak akan ikut-ikutan bergabung dengan geng motor," ungkap Lilik.
Kapolres mengimbau para orangtua tidak membiarkan anaknya berkendara jika belum mempunyai SIM. Hal tersebut guna mengurangi kesempatan mereka untuk terjerumus kelompok geng motor.
“Artinya, kalau mereka sudah di rumah, kita harapkan orangtua yang mengontrol dan menjaga kemana anaknya itu selama di rumah,” kata AKBP Lilik Ardiansyah.***
Editor : Iwan Setiawan