"Sasaran utamanya bus-bus pariwisata yang terparkir di suatu destinasi pariwisata di Purwakarta. Itu pun sifatnya imbauan persuasif, jadi belum pada tahap merazia maupun menindak," ucap Dayli.
Dayli mengungkapkan, pihaknya juga akan menyasar bus-bus pariwisata yang singgah di beberapa pusat penjualan oleh-oleh di Sadang - Cibening. "Biasanya banyak bus-bus pariwisata yang singgah di situ. Kami lakukan ramcek dan imbauan untuk tidak menggunakan klakson telolet," kata Dayli.
Lebih lanjut Dayli meminta kepada masyarakat untuk tidak menormalisasi penggunaan klakson telolet di jalan. "Memang terdengar seru dan menghibur, akan tetapi yang paling utama adalah keselamatan seluruh pengguna jalan dan kendaraan," ujarnya. ***
Editor : Iwan Setiawan