get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

Bocil Bandung Merapat! Makan Bergizi Gratis Jadi Senjata Baru Lawan Stunting

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:50 WIB
header img
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, saat sosialisasi Program MBG di GOR Badminton Desa Rahayu, Kabupaten Bandung. Foto: Ist

BANDUNG, iNewsPurwakarta.id - Anak-anak usia 6–12 tahun adalah aset masa depan bangsa. Demi memastikan mereka tumbuh sehat dan cerdas, DPR  bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di GOR Badminton Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jumat (24/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Anggota Komisi II DPR RI sekaligus Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI, Ahmad Heryawan, serta Perwakilan Badan Gizi Nasional, Anyelir Puspa Kemala.

Dalam sambutannya, Netty Prasetiyani menegaskan bahwa Program MBG adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Menurutnya, kualitas pangan dan gizi menjadi pondasi utama untuk mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.

“Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah strategis untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat dan tangguh. DPR RI memastikan adanya dasar hukum, pengawasan anggaran, dan keberlanjutan program di seluruh daerah,” ujar Netty.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan kualitas makanan dan transparansi dana, serta peran keluarga dalam menjaga asupan gizi anak sejak dini.

“Ketahanan gizi dimulai dari rumah. Orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama dalam membentuk kebiasaan makan sehat bagi anak,” tambahnya.

Sementara itu, Ahmad Heryawan menilai program ini sebagai upaya nyata untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM nasional.

“MBG menyasar anak usia sekolah hingga kelompok rentan gizi buruk. Ini investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berprestasi,” jelas Aher.

“Selain memperbaiki gizi, program ini juga berdampak ekonomi dengan memberdayakan petani dan UMKM lokal.”

Dukungan teknologi juga menjadi perhatian Badan Gizi Nasional (BGN). Perwakilan BGN, Anyelir Puspa Kemala, mengungkapkan bahwa pelaksanaan MBG akan menggunakan sistem tata kelola digital agar pengawasan dan transparansi dapat berjalan optimal.

“Program ini berpedoman pada empat standar utama: kecukupan kalori, keseimbangan gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Semua disusun oleh ahli gizi dengan memanfaatkan bahan baku lokal,” terangnya.

Selain berdampak pada kesehatan, Anyelir menambahkan, MBG turut menggerakkan ekonomi daerah dengan meningkatkan permintaan hasil pertanian, perikanan, serta produk UMKM.

“Program ini membuka lapangan kerja dan memperkuat kemandirian pangan daerah,” ujarnya. ***

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut