Diteriaki Maling, Remaja Disabilitas Tewas Dikeroyok; Bupati Purwakarta Minta Kasus Diusut Tuntas
PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menegaskan komitmen penuh dalam mengawal proses hukum kasus tragis meninggalnya Rido Pulanggar (15), anak dengan disabilitas mental asal Purwakarta yang menjadi korban pengeroyokan massa di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein), memastikan pihaknya telah meminta Polres Karawang untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut hingga seluruh pelaku berhasil ditangkap dan diproses secara hukum.
“Kami sudah meminta Polres Karawang, karena kejadiannya berada di wilayah mereka, agar kasus ini benar-benar diusut tuntas hingga pelakunya ditemukan,” ujar Binzein saat meninjau SMPN 1 Babakancikao, Minggu (16/11/2025).
Setelah insiden memilukan itu, Rido sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Karawang sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Pemkab memastikan seluruh biaya penanganan—mulai dari perawatan, pemindahan, hingga pemakaman—telah ditanggung pemerintah daerah.
“Semua biaya ditanggung pemerintah, termasuk pendampingan hukum. Bahkan sampai prosesi pemakaman dan tahlilan tujuh hari nanti, pemerintah tetap hadir membantu,” tegas Bupati.
Binzein menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga, Rido yang memiliki keterbatasan mental memang memiliki kebiasaan masuk ke rumah warga. Namun, perilaku tersebut selama ini tidak pernah menimbulkan masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
“Di lingkungan rumahnya, hal itu biasa terjadi. Dia tidak mencuri atau melakukan hal yang merugikan, hanya masuk dan melihat-lihat. Tapi di Karawang, dia diteriaki maling. Dari situlah awal mula kejadian. Soal fakta lengkapnya, kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan peristiwa serupa, Pemkab Purwakarta telah memperluas akses pendidikan inklusi di sejumlah sekolah agar anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat belajar dalam lingkungan yang mendukung.
“Kami sudah menyiapkan kelas inklusi di berbagai sekolah. Harapannya, anak-anak disabilitas bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan terpantau dengan baik,” kata Binzein.
Bupati juga menyampaikan imbauan penting kepada para orang tua yang memiliki anak dengan keterbatasan agar meningkatkan pengawasan di rumah.
“Mohon maaf, kami berharap keluarga ikut menjaga dan mengawasi. Keterbatasan pemantauan kami membuat peran keluarga sangat penting agar tragedi seperti yang menimpa Rido tidak terulang,” tambahnya.
Binzein menegaskan bahwa Pemkab Purwakarta akan terus mendampingi keluarga korban hingga seluruh proses selesai, termasuk aspek hukum, psikososial keluarga, dan kebutuhan lanjutan pascakejadian.
“Untuk kasus Rido, pemerintah akan mengawal sampai tuntas, sampai pelakunya ditemukan,” tutupnya. ***
Editor : Iwan Setiawan