Agar tidak merugi dan usahanya tidak gulung tikar, dia terpaksa mengurangi ukuran tahu.
"Jika biasanya dalam satu papan tahu terdapat 10 baris, setelah diperkecil jadi 11 baris, ya menambah satu baris," tutur Asep.
Selain itu, sambung Asep, terpaksa menaikan harga tahu ke tingkat pengecer. Biasanya dalam satu papan Rp45 ribu, kini menjadi Rp50 ribu.
"Kalau tidak begitu Kami rugi dan bisa gulung tikar," ungkap Asep.
Asep juga menyebut meski usahanya tetap jalan, namun tidak seperti saat normal. Dimana, saat ini ia mengurangi produksinya.
"Saat normal bisa habis dua kwintal bahkan lebiih kacang kedelai perhari, sekarang paling satu atau satu setengah kwintal," jelasnya.
Perajin tahu-tempe berharap agar pemerintah bisa menekan inflasi, termasuk harga kacang kedelai. Karena dengan naiknya sejumlah kebutuhan, maka berpengaruh pada perekonokian masyarakat kecil.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait