Menanggapi hal ini Aa Komara mengatakan, kegiatan yang tak teranggarkan di APBD, memang berisiko tidak mendapat support system.
"Ini kejadian yang kesekian kalinya. Ketika ada masyarakat yang hendak mengikuti suatu program di luar negeri tidak tercover, karena tidak terdapat dalam nomenklatur mata anggaran APBD," ujar Aa Komara.
Dia menambahkan, para penari ini merupakan representasi dari sumber daya manusia desa yang kreatif, progresif, dan prestatif.
"Stake holder desa bisa mengelola momentum ini sebagai sebuah kebangkitan desa di segala sektor. Even ini bisa membawa misi kepentingan ekonomi pedesaan. Misalnya mempromosikan wisata Purwakarta dan produk-produk Bumdes di lokasi even," paparnya.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait