KTNA Optimistis Indonesia Bakal Jadi Lumbung Pangan 2045

Irwan
Petani perhatikan kebun jagung miliknya yang siap panen. Foto: Ilustrasi/Net

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan (PRHP) BRIN, Tri Joko Santoso, mengatakan, bioteknologi ini merupakan salah satu jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pertanian. "Kami, dari BRIN berupaya memanfaatkan bioteknologi yang tujuannya adalah untuk perakitan varietas unggul," ujarnya. 

Salah satu varietas tanaman yang tengah diteliti oleh BRIN saat ini adalah bawang merah dengan fokus perhatian pada akselerasi perakitan varietas unggul bawang merah berbasis bioteknologi menghadapi dampak perubahan iklim. 

Bioteknologi ini ditujukan untuk perbaikan sifat tertentu. Misalnya tahan terhadap penyakit, produktivitas tinggi dan lainnya. Bioteknologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah marka molekuler sebagai alat untuk seleksi klon-klon bawang merah yang membawa sifat yang diinginkan. Jadi, varietas hasil seleksi molekuler ini nanti aman untuk dibudidayakan. Sehingga, petani bisa menggunakan varietas bawang merah yang sudah ada sentuhan bioteknologinya itu. “Bioteknologi aman dan sangat diperlukan, bukan hanya oleh petani, tetapi juga oleh peneliti atau pemulia dalam merakit varietas. Petani memanfaatkan varietas yang dihasilkan oleh peneliti atau pemulia,” tegas Tri Joko Santoso. 



Editor : Iwan Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network