PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Jajaran Polres Purwakarta, Polda Jawa Barat, hingga kini masih memburu Ustad berinisial OS, guru ngaji di wilayah Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta, yang diduga melakukan pencabulan terhadap belasan santriwatinya.
Kapolres Purwakarta, Edwar Zulkarnain membenarkan, saat ini pihaknya tengah memburu pelaku berinisial OS. Guru ngaji tersebut melarikan diri saat warga mendatangi rumahnya.
"Sedang dalam penyelidikan, mencari keberadaan pelaku. Pelaku ini guru ngaji bukan pimpinan Pondok Pesantren. Jadi peristiwa ini terjadi bukan di sebuah Pondok Pesantren melainkan rumah pelaku yang dijadikan tempat belajar mengaji di Desa itu. Pelaku sedang dalam pengejaran anggota kami," jelas Edwar, Minggu (10/12/3023).
Edwar juga menjelaskan, saat ini pihaknya menerima laporan terkait dugaan kasus pencabulan tersebut.
"Kasus dugaan pencabulan anak ini dilaporkan, pada Sabtu (9/12/2923) setelah salah satu korban bercerita kepada orangtuanya. Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu dari tahun 2019 sampai dengan Maret 2023," ucapnya.
Kapolres mengatakan, saat ini ada 4 orang korban yang melapor, tapi kemungkinan masih ada korban lain.
"Baru ada 4 orang korban yang melapor ke Polres Purwakarta dan kemungkinan korbannya akan bertambah. Rata-rata korban merupakan anak dibawa umur," ucap Edwar.
Selain memburu terduga pelaku, lanjut dia, polisi kini masih mengumpulkan kesaksian korban dan bukti kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.
"Saat ini anggota kami sedang meminta keterangan saksi dan para korban. Posko pengaduan pun telah dibuka," ungkap Edwar.
Sementara menurut Cucu, kerabat korban, warga kesal akan perilaku tidak terpuji ustad OS, yang diduga mencabuli santriwatinya sebanyak sekitar 15 orang. Kemudian warga merusak rumah sang ustad yang dijadikan tempat menginap para santri.
Adapun motifnya, kata Cucu, sang ustad pura-pura minta dipijat. Kemudian pelaku mencabuli korban.
"Ya setelah dipijat, ustad itu mencabuli santrinya atau korban. Ustad juga mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun teemauk orangtianya," ucap Cucu, saat ditemui di lokasi, Sabtu (9/12/2023).(**)
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait