Ia mengatakan, wilayah tersebut berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan, serta memiliki lereng yang mengalami gangguan.
Dengan demikian, menurut Norman, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya gerakan tanah saat curah hujan tinggi.
"Kami disini fokus untuk menangani dua hal, yakni perbaikan saluran air yang rusak supaya tidak terus mengalir ke rumah warga dan penanganan warga terdampak yang totalnya ada empat kepala keluarga," ucapnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengatakan bahwa sudah menerjunkan alat berat.
"Sudah diterjunkan alat berat, dengan harapan bisa membuka jalan antara dua kecamatan ini," ujarnya.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait