Selain itu, tambah Lilik, orang tua perlu mengarahkan anak remajanya untuk mengikuti kegiatan yang positif bersama dengan teman sebayanya seperti kegiatan olahraga maupun seni seperti grup musik.
"Orang tua tidak boleh membiarkan begitu saja anak-anaknya yang terlibat dengan geng motor. Orang tua harus curiga dan bertanya bila anaknya belum pulang ketika sudah tengah malam bahkan menjelang pagi. Terutama kalau mereka pergi dengan motor yang bising dan tidak lengkap," kata Lilik.
Bila remaja sudah terlanjur terpengaruh bahkan menjadi anggota geng motor, Kapolres menyarankan orang tua untuk membawa anaknya berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog untuk mengetahui kondisi anaknya secara lebih mendalam.
"Penerimaan dari kedua orang tua terhadap kondisi yang dialami anak serta langkah selanjutnya adalah dengan memperbaiki pola komunikasi dan kualitas hubungan antara orang tua dengan anak," tuturnya.
Fenomena geng motor di Kabupaten Purwakarta, menurut Lilik, adalah gambaran anak-anak muda Purwakarta yang mencari aktualilasi diri. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, anak-anak muda karena alasan tertentu kehilangan tempat bermain, kehangatan keluarga dan mengaktualisasikan diri.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait