"Sesuai prediksi, ada trend penurunan dari pemilu ke Pilkada. Dan ternyata penurunannya drastis serta massif karena terjadi di hampir semua daerah," ujar Binos.
Ditanya penyebab penurunan, Binos belum menjawab tegas. Namun ia menyebut beberapa kemungkinan. Kejenuhan pemilih karena jarak pilkada dan pemilu sangat dekat, tim sukses di Pilkada yang lebih sedikit dibanding saat Pileg dan Pilpres, serta daya tarik paslon yang disebutnya andil mendorong tinggi rendahnya minat pemilih datang ke TPS.
"Faktor penurunan saya kira banyak. Tapi kalau menyangkut upaya sosialisasi, KPU dari awal sudah mengupayakannya secara optimal. Bahkan sampai menyasar segala segmen masyarakat,," tandas Binos.
Adapun menyangkut perolehan suara, terang Binos, paslon nomor 01 Saepul Bahri Binzein - Abang Ijo Hapidin memperoleh suara paling tinggi, 251.998 (48,48 %). Disusul nomor 02 Yadi Rusmayadi - H Pipin Sopian, 193.221 (37,17 %). Selanjutnya berurutan sesuai nomor urut paslon, 03 dan 04. Ambu Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan dan Zainal Arifin-Sona Maulida, masing-masing 40.225 (7,74 %) dan 34.367 (6,61%). ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait