PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Suasana duka menyelimuti rumah duka di Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jumat (6/6/2025) dini hari. Jenazah Rahmat, salah satu korban penembakan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, tiba di kampung halamannya dan langsung disambut isak tangis keluarga.
Ratna, istri korban, histeris saat melihat peti jenazah suaminya. Ia berteriak dan meronta-ronta berusaha membuka peti mati, tak kuasa menahan duka atas kepergian Rahmat yang dianggapnya sangat tidak wajar. Beberapa warga terpaksa menenangkannya dan membawanya ke ruang lain. Kesedihan mendalam juga dirasakan keluarga lainnya hingga salah satu saudara korban jatuh pingsan.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an, khususnya ayat kursi, mengiringi suasana haru di rumah duka. Berdasarkan permintaan keluarga, peti jenazah dibuka dan dilakukan proses pemulasaraan ulang oleh pihak keluarga. Jenazah Rahmat rencananya akan dimakamkan setelah pelaksanaan Salat Iduladha, Sabtu (6/6/2025) pagi.
Menurut Ketua RW 08, Fery Mahfudin, warga sekitar turut hadir memberi penghormatan terakhir dan membantu proses penyambutan jenazah. “Kami sangat kehilangan. Rahmat dikenal sebagai sosok pekerja keras dan baik di lingkungan,” ujarnya.
Rahmat menjadi korban penembakan KKB bersama saudaranya, Saepudin, warga Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta. Keduanya tengah bekerja sebagai kuli bangunan untuk pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jayawijaya, Papua, saat serangan terjadi pada Rabu pagi lalu.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait