Program ini menyasar lebih dari 5 juta santri dan siswa yang tersebar di sekitar 26.000 pesantren dan lebih dari 10.000 sekolah serta madrasah di lingkungan NU.
Gus Yahya menegaskan bahwa kerja sama PBNU dengan BGN bukan hanya soal makanan bergizi, tetapi tentang membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak NU tumbuh dengan gizi cukup, sehat, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” imbuhnya.
Pembangunan dapur MBG di Purwakarta ini juga menjadi bagian dari konsolidasi besar PBNU di Jawa Barat. Groundbreaking tersebut dilanjutkan dengan Konsolidasi Syuriyah NU se-Jabar yang dipimpin langsung oleh Rais Am PBNU KH Miftachul Achyar dan Katib Am KH Ahmad Said Asrori.
Acara peresmian juga dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, termasuk Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan H. Sumasna, ST., MUM., yang mewakili Gubernur Jawa Barat, serta Wakil Bupati Purwakarta Abang Ijo Hapidin. Hadir pula para tokoh penting PBNU seperti KH Amin Said Husni, Alissa Wahid, Syarif Munawi, Ai Rahmayanti, dan M. Nuruzzaman.
Dengan semangat gotong royong dan visi besar mencetak generasi unggul, PBNU dan BGN berharap program ini akan mulai berjalan penuh pada Agustus mendatang.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
