PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Sudah lebih dari empat bulan sejak api melalap habis Pasar Jumaah, tetapi nasib ratusan pedagang masih terkatung-katung. Mereka kini bersuara lantang, menagih janji pemerintah dan DPRD Kabupaten Purwakarta soal uang kadeudeuh yang tak kunjung cair.
Puluhan pedagang yang tergabung dalam Persatuan Warga Pasar Jumaah menyuarakan tuntutan mereka secara terbuka. Ketua organisasi, Iwan Jalinus, menyebut para wakil rakyat seolah lepas tangan terhadap penderitaan warga yang kehilangan mata pencaharian sejak kebakaran besar 21 Maret 2025 lalu.
“Dari April sampai Juni, tidak ada satu pun anggota dewan yang datang menyapa kami. Kami merasa benar-benar ditinggalkan,” ujar Iwan dengan nada kecewa, Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, kesalahpahaman pemerintah terkait relokasi membuat masalah semakin runyam. Banyak pihak mengira para pedagang telah pindah ke STS Sadang. Padahal, menurut Iwan, relokasi tersebut ditolak keras karena dianggap tidak layak dan pernah terbukti gagal.
“Saya pernah coba di Sadang. Enggak sampai dua bulan, tutup. Sepi, enggak ada pembeli. Itu bukan solusi!” tegasnya.
Lebih lanjut, Iwan mengingatkan bahwa janji uang kadeudeuh datang langsung dari salah satu Wakil Ketua DPRD Purwakarta sebagai bentuk dukungan permodalan bagi pedagang terdampak. Namun hingga kini, janji tinggal janji.
“Sudah dua kali kami ke kantor DPRD, jawabannya selalu: masih tunggu payung hukum. Tapi sekarang sudah Agustus. Ini bukan soal administrasi lagi, ini soal itikad,” katanya geram.
Iwan menyebutkan pihaknya telah menyiapkan surat resmi kepada DPRD dan Pemkab untuk menggelar pertemuan terbuka. Mereka akan membawa tiga tuntutan utama:
Kepastian pencairan uang kadeudeuh,
Transparansi asuransi kebakaran Pasar Jumaah,
Komitmen pembangunan kembali Pasar Jumaah di lokasi semula.
“Kami paham prosedur, makanya tidak langsung turun ke jalan. Tapi kalau suara kami lagi-lagi diabaikan, jangan salahkan kalau aksi selanjutnya lebih keras,” ujar Iwan menutup pernyataannya.
Sebagai informasi, kebakaran hebat melanda Pasar Jumaah di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, pada 21 Maret 2025. Api menghanguskan hampir seluruh kios, menyebabkan ratusan pedagang kehilangan seluruh sumber penghasilan mereka. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait