Akan Gelar Pementasan Sandiwara 'Selendang Sutra', Pegiat Budaya Purwakarta Tunggu Respons Bupati

Tatang Budimansyah
Pegiat seni dan budaya Purwakarta, Wisnu AK berharap pemkab setempat mendukung pementasan sandiwara bertema kepahlawanan. foto: iNews.Purwakarta.id/tatang budimansyah

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id — Menyambut peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025, pegiat seni Purwakarta, Wisnu AK, berencana menggelar pementasan sandiwara 'Selendang Sutra'.  Namun rencana Wisnu tersebut belum memperoleh kepastian karena pihaknya belum mendapat dukungan dari pemkab setempat. 

Wisnu mengatakan, sandiwara 'Selendang Sutra' digelar untuk mengangkat kembali jati diri bangsa dan menumbuhkan kesadaran generasi muda akan semangat perjuangan.

“Saya ingin anak-anak muda sadar bahwa kita ini anak bangsa pejuang. Kemerdekaan bukan hadiah, tapi hasil dari pengorbanan,” ujarnya di sebuah kedai kopi di Jalan Baru Purwakarta, Selasa (7/10/2025) sore.

Selain menanamkan nilai kebangsaan, pementasan ini juga dimaksudkan untuk melestarikan seni budaya lokal. Menurut Wisnu, pada tahun 1960–1970-an, sandiwara pernah menjadi hiburan dan sarana pendidikan moral yang penting, namun kini mulai hilang. “Di dalam sandiwara ada tiga unsur penting, yakni seni, budaya, dan edukasi,” katanya.

Naskah Selendang Sutra ditulis oleh ayah Wisnu pada masa perjuangan 1945–1949 dan berlatar di Purwakarta. Kisahnya menggambarkan beratnya kehidupan rakyat di tengah Perang Semesta. “Sandiwara ini bukan khayalan, tapi berdasar fakta sejarah perjuangan di Purwakarta sekitar tahun 1947,” jelasnya.

Wisnu berencana menampilkan pementasan di dua tempat, yakni Gedung Yudhistira dan panggung Surawisesa. Ia berharap para pejabat dan anggota DPRD Purwakarta dapat menyaksikannya. “Supaya mereka ingat, tanpa pahlawan tidak akan ada pejabat atau lembaga seperti sekarang. Kemerdekaan itu untuk semua rakyat, bukan hanya kalangan atas,” tegasnya.

Meski demikian, Wisnu mengaku masih menghadapi kendala anggaran. Ia sudah berulang kali berupaya melakukan audiensi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Purwakarta, namun belum memperoleh kepastian. 

“Saya sudah bertemu Kepala Dinas Disporaparbud, tapi katanya tidak ada anggaran. Saya juga sudah kirim surat resmi ke Bupati dengan tanda terima tanggal 29 September, tapi belum ada jawaban,” ujarnya.

Ia juga mengaku telah mencoba menyampaikan naskah dan proposal ke Wakil Bupati Bang Ijo Hapidin. "Sudah saya sampaikan sekitar pertengahan Agustus, tapi belum ada tanggapan,” tambahnya.

Meski tanpa dukungan anggaran, Wisnu tetap melanjutkan persiapan bersama para pemain yang sebagian besar adalah pelajar SD, SMP, dan SMA. Latihan sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus dengan melibatkan 10 pemeran utama. “Ini untuk anak bangsa, untuk mengingatkan mereka siapa dirinya dan dari mana asalnya,” kata Wisnu.

Ia berharap Pemkab Purwakarta bisa memberikan kepastian agar pementasan bisa terlaksana. “Saya tidak menuntut banyak, cukup ada kejelasan. Sandiwara ini bukan untuk pribadi saya, tapi untuk mengingatkan generasi muda bahwa bangsa ini lahir dari perjuangan,” ujar Wisnu.**

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network