Meski demikian, Wisnu mengaku masih menghadapi kendala anggaran. Ia sudah berulang kali berupaya melakukan audiensi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Purwakarta, namun belum memperoleh kepastian.
“Saya sudah bertemu Kepala Dinas Disporaparbud, tapi katanya tidak ada anggaran. Saya juga sudah kirim surat resmi ke Bupati dengan tanda terima tanggal 29 September, tapi belum ada jawaban,” ujarnya.
Ia juga mengaku telah mencoba menyampaikan naskah dan proposal ke Wakil Bupati Bang Ijo Hapidin. "Sudah saya sampaikan sekitar pertengahan Agustus, tapi belum ada tanggapan,” tambahnya.
Meski tanpa dukungan anggaran, Wisnu tetap melanjutkan persiapan bersama para pemain yang sebagian besar adalah pelajar SD, SMP, dan SMA. Latihan sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus dengan melibatkan 10 pemeran utama. “Ini untuk anak bangsa, untuk mengingatkan mereka siapa dirinya dan dari mana asalnya,” kata Wisnu.
Ia berharap Pemkab Purwakarta bisa memberikan kepastian agar pementasan bisa terlaksana. “Saya tidak menuntut banyak, cukup ada kejelasan. Sandiwara ini bukan untuk pribadi saya, tapi untuk mengingatkan generasi muda bahwa bangsa ini lahir dari perjuangan,” ujar Wisnu.**
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait