Di lokasi jatuhnya busa di depan warung Agung, terlihat bekas noda hitam di tanah. “Awalnya enggak ada noda ini. Setelah busa itu jatuh dan disiram, malah ninggalin bekas,” katanya.
Sementara itu, Upah (58), seorang petani yang juga menyaksikan fenomena tersebut, mengaku sempat mengira gumpalan hitam itu parasut yang tersangkut angin.
“Banyak banget, tahu-tahu aja terbang di langit. Saya kira parasut. Tapi lama-lama pada jatuh,” ujarnya.
Warga menduga, gumpalan hitam tersebut berasal dari limbah udara salah satu pabrik di sekitar lokasi. Di kawasan itu memang terdapat dua pabrik besar, yakni pabrik gula cair dan pabrik tepung. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan maupun pemerintah setempat.
Fenomena ini menjadi yang pertama kali terjadi di daerah tersebut. Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan melakukan pemeriksaan, mengingat lokasi jatuhnya busa hitam berada tak jauh dari area permukiman dan lahan pertanian yang produktif.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
