Pada 2019 meraih Peringkat 3 KBA Innovation di Bangka Belitung. Di tahun yang sama, KBA Guyub Rukun dinobatkan sebagai Avicenna Terbaik pada ajang Apresiasi Posyandu Astra. Dua tahun kemudian, menjadi Juara ke-2 Posyandu Terbaik di Apresiasi Posyandu Astra Nasional 2020. Pada 2023, KBA kembali menjadi Avicenna Terbaik.
Dari Bayar Pajak hingga Banana Crispy
Ahmad menjelaskan, Sejak 2020 KBA Guyub Rukun membuat gebrakan dengan melahirkan program Kampung Taat Pajak. Dalam program ini, pihaknya melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di skala lingkungan RW. Kampung Taat Pajak terwujud berkat kolaborasi antara Koperasi Masyarakat, Dinas Koperasi Karawang, Bank BJB Karawang dan Samsat Kabupaten Karawang.
Kekompakan warga KBA Guyub Rukun terus terjaga, menciptakan keharmonisan yang tak lekang oleh waktu. foto: iNewsPurwakarta.id/tatang budimansyah
“Tujuannya untuk mendekatkan pelayananan negara hingga ke level kampung/RW. Kampung Taat Pajak memberikan nilai ekonomi bagi koperasi dan para kader pajak sebagai pengelola di lapangan. Program ini juga memberikan kemudahan bagi para wajib pajak kendaraan bermotor. Mereka tak perlu mengantre di kantor Samsat,” terangnya.
Di bidang ekonomi, pelaku UMKM pun tampak tumbuh di KBA Guyub Rukun. Produk Banana Krispy dan Lemon Sereh kerap tampil di berbagai acara Astra dan pada event lainnya. Identitas home industry mulai terbentuk dan perlahan mampu menumbuhkan kebanggaan warga.
Di tengah semua dinamika itu, posyandu pun menjadi fondasi sosial yang berdiri sejak 2002. Jika ditemukan ada kasus stunting, kader merujuk ke puskesmas lebih dulu. Bersyukur, dari 17 balita yang ada saat ini, tidak satu pun yang mengalami stunting.
Tak hanya menunggu di pos, para kader posyandu yang berjumlah enam orang, juga melakukan jemput bola ke rumah-rumah warga. “Fasilitas darurat seperti kursi roda, tabung oksigen, hingga mobil ambulans mandiri sudah tersedia,” tutur Ahmad.
Oase di Kota Industri
Dewi, salah satu kader menjelaskan, layanan posyandu mencakup seluruh siklus hidup, dari bayi hingga lansia. Mereka menggunakan konsep ‘Seribu Asa Integrasi Posyandu’ agar pelayanan kesehatan dasar menjangkau seluruh warga. “Ini bukan hanya sebuah slogan, tapi semboyan yang lahir dari praktik,” kata Dewi.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
