Dia mengaku bangga menjadi bagian dari KBA Guyub Rukun. Baginya, Guyub Rukun adalah lingkungan kecil yang bergerak dengan napas panjang. Dikatakan perempuan yang gemar menulis ini, pernah terbesit dalam pikirannya untuk membuat tulisan berjudul ‘Oase di Kota Industri’.
“Karena pemukiman di sini bukan sekadar deretan rumah. Ia adalah ruang yang tumbuh melalui kolaborasi, kerukunan warga, dan cerita-cerita kecil yang menjadikannya sebuah oase: teduh, hidup, dan terus bergerak,” ujarnya.
Apa yang dilontarkan Dewi, diamini oleh Ulung Achmad Fathoni, CSR Section Head Astra Daihatsu Motor (ADM) Karawang. Dikatakannya, KBA Guyub Rukun tak pernah kehabisan inovasi. Di balik banyaknya program, koordinasi menjadi kuncinya.
“Para pengurus KBA yang bekerja kantoran pun tetap meluangkan waktu turun ke warga, termasuk memantau pengolahan sampah organik. Salut,” ujar Ulung.
Dia menjelaskan, ADM Karawang membina tiga desa yang termasuk dalam kategori ring satu yakni Desa Sukaluyu sebagai lokasi casting plant, Desa Marga Kaya untuk engine plant, dan Desa Kutawaru Karawang Timur sebagai area assembly.
Kepada desa-desa binaannya, ADM memberi support, “Kami tidak memberi bantuan yang sifatnya sekali jadi. Setiap bentuk dukungan harus memiliki nilai pemberdayaan, bukan sekadar penyaluran. Setelah menerima apresiasi dari Astra, pihak penerima diminta menyiapkan inovasi baru agar tak kehilangan momentum pada tahun berikutnya,” paparnya.
KBA Guyub Rukun terus bergerak. Tak ada kata berhenti untuk sebuah kreasi baru. Ikan patin dan lele terus dipanen, kompos diproduksi, lingkungan senantiasa asri. Warga tetap mengakrabi alam, kendati Perumahan Bumi Teluk Jambe dikepung oleh industrialisasi.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
