PURWAKARTA, iNews.id - Dampak kenaikan harga telur ayam sangat dirasakan para pembuat kue yang berbahan baku telur di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2022).
Seperti pelaku Usaha Mikro Kreatif Menengah (UMKM) kue roti abon gulung di Jalan Ibrahim Singadilaga, Kelurahan Nagri Kaler, Mujada (40).
Di tengah terus naiknya harga telur ayam di pasaran, Mujada mengaku sangat kelabakan menghadapinya.
Sementara di sisi lain, ia tak berani menaikan harga penjualan produk roti abon gulungnya. Karena khawatir akan ditinggalkan para pelanggan.
Agar usahanya tidak gulung tikar, Mujada pun mensiasatinya dengan memperkecil kemasan.
"Yang tadinya berukuran 180 centimeter, saya perkecil jadi 100 centimeter. Begitu harga telur naik lagi, saya kembali perkecil ukuran kemasan jadi 80 centimeter," ucapnya.
Dengan kemasan yang baru berukuran kecil ini, Mujada berharap pelanggan menduga produk baru dari produk roti yang dibuatnya.
Selain harga telur ayam yang mahal dikisaran Rp.32 hingga 33 ribu, Mujada juga dipusingkan dengan harga bahan baku yang lain. Seperti harga terigu yang kian melambung. Selain itu, abon juga mahal.
Sementara imbas dari kenaikan harga telur ini, omset Mujada mengalami penurunan.
"Meski penurunannya (omset) tidak jauh, namun sangat terasa," ungkapnya.
Mujada berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk menurunkan harga telur dan bahan kebutuhan pokok yang lain. Hal ini agar para pelaku usaha, termasuk dirinya tidak semakin terjepit.
Editor : Iwan Setiawan