Sebagian besar peserta adalah perempuan berusia belasan tahun. Sementara itu untuk usia lanjut yang masih ngebet ingin memperoleh skill, mereka diberi pelatihan atau kursus kerajinan membuat janur.
Bagi perempuan kelahiran 10 Agustus 1971 ini, berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada sesama sudah menjadi obsesinya sejak lama, “Saya dulu adalah penghuni panti asuhan.
Jadi tahu betul bagaimana sakitnya ketika hasrat untuk belajar terbentur persoalan biaya. Beruntung di panti asuhan saya mendapat pendidikan formal yang memadai. Untuk itulah saya ingin berbagi dengan mereka yang kurang beruntung,” kata Ni Kadek.
Sepanjang berkiprah, Widya Pramana pernah pernah dilirik Bank Dunia (World Bank) dengan penggelontoran dana untuk program Voucher Pengentasan Pengangguran pada 2006 lalu.*
Editor : Iwan Setiawan