Tanpa Didukung Dedi Mulyadi, Elektabilitas Anne Tetap Tinggi

PURWAKARTA, iNews.id - Gugatan cerai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kepada Dedi Mulyadi memantik sejumlah pengamat dan politisi Purwakarta menganalisis dan melakukan kalkulasi politik.

Sebuah analisis dilontarkan Ucok Ujang Wardi, senior Partai Golkar Purwakarta. Dia memprediksi kadar keterpilihan (elektabilitas) Anne pada Pilkada 2024 tetap tinggi, kendati tak lagi didukung Dedi Mulyadi.

Baca Juga

Jabatan Anne Ratna Mustika sebagai Bupati Purwakarta Segera Usai, Ini Catatan Para Tokoh

Dikatakan Ucok, modal kepercayaan diri dan tingginya popularitas, menjadi nilai plus bagi perempuan yang biasa disapa Ambu ini.

"Yang lebih penting dari itu, banyak hal yang sudah diperbuat Ambu. Kebijakan-kebjikannya pro rakyat. Jadi, Ambu masih di atas angin," tutur Ucok, Kamis (22/9/2022).

Dia menambahkan, rumor disharmonisasi antara Anne dengan Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini, memang sudah terendus cukup lama.

Baca Juga

Peringatan Hari Bhayangkara ke-77, Kapolres Purwakarta: Polri Terus Berbuat yang Terbaik untuk Warga

Ada sejumlah indikasi yang menguatkan bahwa keduanya sudah tak lagi sejalan.  Salahsatunya, kata Ucok, saat Rakerda DPD Partai Golkar beberapa waktu lalu Anne sebagai bupati yang diusung Partai Golkar tak diundang.

"Ini tak lazim, kok Bupati tak diundang, sementara para camat dan kades diundang," imbuh Ucok.

Mantan Ketua DPRD Purwakarta ini mengatakan, ada beberapa penyebab disharmonisasi. Salah satu pemicunya, Ucok menduga sedemikian kentalnya  intervensi Dedi terhadap Anne dalam tata kelola pemerintahan.

Baca Juga

Desakan agar Jajaran Direksi PDAM Gapura Tirta Rahayu Mundur Semakin Mengerucut

"Saya menduga, salah satu penyebabnya, dominasi Dedi Mulyadi sangat kental pada wilayah yang bukan ranahnya. Sehingga loyalis Dedi di lingkungan birokrasi banyak yang membangkang kepada Ambu," ujar Ucok.*

Editor : Iwan Setiawan