get app
inews
Aa Read Next : KDM: Petani Minta Pemerintah Alihkan Subsidi Pupuk ke Pembelian Gabah di Atas Rp 800 Ribu Perkuintal

Transfer Ilmu ke Petani, Ewindo Membangun Learning Farm

Kamis, 01 Juni 2023 | 10:08 WIB
header img
Ewindo mengembangkan program Learning Farm untuk membantu kesuksesan petani. Foto: dok Ewindo

MALANG, iNewsPurwakarta.id - Produsen benih sayuran hibrida ‘Cap Panah Merah’ PT East West Seed Indonesia (Ewindo) kembali membuat terobosan. Ewindo mendorong petani Indonesia membudidaya sayuran dengan membangun learning farm atau sekolah lapangan. 

Pada Rabu (31/5/2023), Ewindo meresmikan operasional salah satu learning farm di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 Berlokasi di sekitar area pertanian milik warga, Learning Farm Pujon menjadi pusat pembelajaran efektif untuk petani wilayah Malang Raya dan sekitarnya.

“Pembangunan learning farm merupakan komitmen perusahaan untuk secara berkelanjutan mendukung petani dalam budidaya sayuran. Selain sebagai tempat transfer pengetahun dan alih teknologi bagi petani, kegiatan ini sekaligus menjadi wadah pembinaan masyarakat, khususnya anak-anak untuk lebih mencintai sayuran,” ujar Managing Director Ewindo, Glenn Pardede. 

Learning farm yang berupa demplot ini dibangun di atas tanah dengan ketinggian lebih dari 1.000 Meter DPL seluas, 1 Hektare. 

Dalam rangka meramaikan dan mendorong partisipasi warga sekitar, Ewindo menggelar kegiatan Jagongan Bersama Cap Panah Merah. Ada berbagai aktifitas, antara lain pelatihan teknik penyemaian Bawang Merah Biji (True Shallot Seed) untuk petani Pujon, edukasi menyemai sayuran untuk siswa SD dan lomba memasak hasil panen learning farm.

 Kegiatan ini diikuti ratusan petani dan masyarakat di sekitar Learning Farm Pujon.

Tanaman sayuran yang dikembangkan di Learning farm antara lain sawi putih, cabai rawit, cabai merah besar, tomat, dan kembang kol.

 Khusus untuk bawang merah, nantinya Learning Farm akan menjadi pusat pembelajaran untuk proses penyemaian. Keseluruhan tanaman sayuran tersebut adalah varietas unggul berkualitas yang dihasilkan Ewindo. 

Selain di Malang, Ewindo juga membangun learning farm di sejumlah daerah lain, yaitu di Batubara, Lampung TImur, Majalengka, Pekalongan, Banyuwangi, Hulu Sungai Selatan, dan Gowa. 

Tak berhenti hanya di daerah-daerah tersebut, Ewindo juga berencana menambahnya di berbagai daerah untuk memberikan edukasi kepada petani cara bercocok tanam yang benar agar hasilnya bisa optimal.

Tidak hanya untuk petani, Ewindo mengembangkan konsep yang sama untuk para mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi. Salah satunya dengan membangun kebun belajar dan praktik (Teaching Farm) tanaman sayuran di Kampus IPB, Darmaga-Bogor bekerja sama dengan IPB University.

 Fasilitas tersebut dimanfaatkan ratusan mahasiswa yang mengambil mata kuliah hortikultura maupun program pasca sarjana untuk melakukan observasi dan praktik di Teaching Farm.

 Ewindo juga bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di bidang pelestarian sumber daya genetik melalui pembangunan ‘bank plasma nutfah’. Seperti diketahui, akibat erosi sumber daya genetik sekitar 75 persen potensi genetik hilang sebelum sempat dimanfaatkan.

 Salah satu penyebab erosi adalah tidak dilakukannya konservasi atau pemeliharaan dan pelestarian sumber daya genetik dengan baik.  

Ewindo sebagai perusahaan yang berbasis teknologi modern di bidang pertanian percaya melalui pembangunan learning farm, kerjasama dengan semua pemangku kepentingan dan upaya pelestarian plasma nutfah dapat membantu Pemerintah dalam mencapai swasemba produk hortikultura.

"Kami  berharap bisa terus membantu meningkatkan kapasitas para petani melalui penyuluhan dan pelatihan untuk mewujudkan komitmen perusahaan menjadi sahabat petani yang paling baik,” tutup Glenn.***

Editor : Iwan Setiawan

Follow Berita iNews Purwakarta di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut