PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - SMPN Satap 2 Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dirikan saung baca di lingkungan sekolah. Hal ini untuk menumbuh kembangkan minat baca dan menggali bakat seni bagi seluruh peserta didik di sekolah tersebut.
Kepala SMPN Satap 2 Parungbanteng, Mokhamad Aripin mengungkapkan, saung baca menjadi alternatif belajar siswa di SMPN Satap 2 Parungbanteng, selain di dalam kelas.
"Siswa belajar dalam satu ruangan kelas mungkin terlihat biasa. Nah di SMPN Satap 2 Parungbanteng, para siswa menggunakan saung selain ruang kelas tertutup sebagai sarana belajar mengajar," ucap pria yang akrab disapa Kang Ipin itu, beberapa waktu lalu.
Kang Ipin mengatakan jika belajar sebenarnya dapat dilakukan dimana saja. “Pada prinsipnya, kalau di mind set, kelas bukan hanya terbatas pada sebuah ruang, tetapi dimana pun bisa menjadi kelas,” ungkapnya.
Ia menyebut, tentu saja ada perbedaan yang cukup signifikan. Belajar di luar kelas atau di alam terbuka bisa membuat siswa tidak cepat jenuh. Udara pun cukup segar, sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh tercukupi, jadi siswa tidak gampang mengantuk.
Meski begitu, diakui Kang Ipin, fokus siswa ketika belajar di saung gampang pecah, karena ada banyak objek yang dilihat. Berbeda dengan belajar di dalam kelas, dimana pemandangan yang ada terkesan monoton.
“Ya, ada plus minusnya. Yang penting niat belajar siswa, jika tekadnya kuat, dimanapun bisa dijadikan tempat belajar. Memang tidak mudah membangkitkan minat baca bagi siswa mengingat berjamurnya media digital di masa kini. Dengan adanya suang baca ini dapat merangsang siswa agar gemar membaca," ucap Kang Ipin.
Ia berharap keberadaan saung baca menginspirasi siswa untuk sering membaca, diluar jam wajib baca.
"Apalagi saung baca berada di area sekolah sehingga siswa dapat memanfaatkanya usai jam pelajaran atau di sela-sela pembelajaran,” tambah nya.
Kang Ipin menyebut, Saung baca ini dibangun dengan swadana sekolah setelah melihat antusiasme siswa yang tinggi dalam membaca.
"Saung baca kami bangun dengan permanen dan kokoh. Untuk kebutuhan buku-buku, kami sudah siapkan koleksi buku dalam box. Box buku ini bisa dipindahkan dan diletakkan di sekitar saung baca sehingga siswa dapat memilih buku bacaan yang digemarinya," jelas Kang Ipin.
Ia mengatakan, Saung baca menjadi sarana siswa agar dapat tetap membaca di sela-sela jam istirahat ataupun waktu luang.
"Sengaja saung baca kami bangun terbuat dari bambu hitam dan kayu beratapkan kirai serta injuk untuk memberikan kesan nyaman, agar merangsang minat baca para siswa di SMPN Satap 2 Parungbanteng. Adanya saung baca memungkinkan siswa untuk tetap membaca dengan koleksi buku dalam box yang dapat dipindahkan,” ujar Kang Ipin. (*)
Editor : Iwan Setiawan