get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanamkan Disiplin Lalulintas Sejak Dini, Polwan Purwakarta Gelar Police Goes To School

237 Kasus DBD dan 1 Meninggal Dunia di Purwakarta Periode Januari-Juli 2023

Senin, 21 Agustus 2023 | 13:58 WIB
header img
Foto: Ilustrasi/ Istimewa

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Penyakit demam berdarah (DBD) disebabkan virus dengue, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, penyakit yang tergolong mematikan ini, menyerang baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sejak Januari hingga Juli 2023, terdapat 237 kasus DBD, dengan satu kasus kematian. 

"Dari 237 kasus yang terjadi di Purwakarta, paling banyak terjadi di Kecamatan Munjuljaya dengan 79 kasus. Sedangkan kasus DBD terbanyak itu terjadi di bulan Mei dengan 43 kasus," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi kepada awak media di kantor Dinkes Purwakarta, Senin (21/8/2023).

Adapun kasus DBD yang terjadi di Purwakarta, kata Eva, didominasi oleh anak-anak, bahkan pada Januari lalu, seorang anak asal Kecamatan Pasawahan meninggal dunia karena DBD. 

Eva juga menyebut, meski musim kemarau, namjn potensi bertambahnya kasus DBD tetap tinggi. Hal ini lantaran prilaku nyamuk akan lebih sering menggugit, akibat pengaruh elnino.

"Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, pada musim kemarau panjang ini, nyamuk Aedes aegepti menjadi lebih ganas, dengan artian nyamuk itu gigit tiga sampai lima kali lipat dari biasanya dan itu bisa juga menyebabkan penyebaran DBD lebih cepat," ucap Eva.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat untuk rutin menerapkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 3M, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Selain itu, Eva juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai genangan-genangan air yang jarang diperhatikan oleh masyarakat yang bisa menjadi sarang nyamuk.

"Seperti di pot-pot tanaman, lalu di tempat dispenser, hal-hal yang jarang diperhatikan oleh masyarakat itu kerap kali bisa menjadi sarang nyamuk. Sehingga, masyarakat harus tetap waspada atas hal tersebut," katanya.(**)

 

 

Editor : Iwan Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut