get app
inews
Aa Read Next : Bakal Calon Bupati Purwakarta Ivan Kuntara Akan Merilis Hotline. Ini Tujuannya

Mantan Istri dan Sahabat Dedi Mulyadi Jadi Rival di Pilkada Purwakarta, Pengamat Bilang Begini

Selasa, 05 Maret 2024 | 20:41 WIB
header img
Rivalitas Anne Ratna Mustika dan Saepul Bahri Binzein diprediksi akan mewarnai dinamika politik Purwakarta dalam Pilkada 2024. Foto: Okezone

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Anne Ratna Mustika dan Saepul Bahri Binzein akan mewarnai ketatnya pertarungan di Pilkada Purwakarta yang akan digelar secara serentak pada 27 November 2024.

Anne merupakan mantan istri Dedi Mulyadi, politikus Partai Gerindra yang juga mantan Bupati Purwakarta. Adapun Binzein dikenal sebagai orang dekat Dedi Mulyadi.

Di luar calon kandidat lain yang belakangan mulai bermunculan, sosok Anne dan Binzein memiliki daya tarik tersendiri.

Anne merupakan petahana yang sukses mendulang suara pada Pileg 2024. Saat ini dia menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta. Untuk maju di Pilkada, Anne tak perlu repot mencari parpol pengusung. Golkar hanya membutuhkan satu parpol lagi untuk berkoalisi.

Sedangkan Binzein dikabarkan mendapat sokongan penuh dari Dedi Mulyadi. Menghadapi Pilkada, Binzein sudah sangat intens turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi.

Apa kata publik Purwakarta tentang head to head antara Anne dan Binzein di Pilkada Purwakarta? Berikut pendapat empat tokoh yakni Yosef Agung Komara, Agus M Yasin, Yoyo Yahya, dan Hikmat Ibnu Aril yang berhasil dirangkum.

Yosep Agung Komara (Pemerhati politik):
  
Didukung figur KDM (Kang Dedi Mulyadi) yang memiliki pengaruh politik yang kuat dan mengakar di Purwakarta, KDM menjadi sosok yang sangat menentukan dalam perhelatan pilkada Purwakarta ke depan.

Siapa yang didukung KDM dipastikan akan memenangi pertarungan. Om Zein (Saepul Bahri Binzein) dengan jargon Ngurus Lembur Nata Kota dan Penerus Kepemimpinan KDM, menjadi daya tarik yang kuat untuk menarik simpati masyarakat Purwakarta.

Masyarakat Purwakarta merindukan hadirnya kembali pemimpin Purwakarta seperti sosok KDM yang peduli dan sangat dekat dengan rakyat.

Sementara Anne, di Pilkada 2024 harus bekerja ekstra keras. Tidak seperti Pilkada 2018 yang tinggal duduk manis menunggu hasil kerja politik KDM. Anne tiba-tiba  memenangi pertarungan dan  dilantik jadi Bupati.

Dan yang membuat Anne lemah lagi, hari ini Golkar sebagai partai yang akan mengusungnya, baru kali ini tercatat dalam sejarah bukan lagi menjadi partai pemenang di Purwakarta.

Agus M Yasin (Pemerhati Politik Purwakarta):
Kalau melihat peluangnya, ARM (Anne Ratna Mustika) bisa unggul.  Sekalipun banyak yang beranggapan BinZein dengan diendors oleh DM (Dedi Mulyadi) akan bisa memenangi pertarungan. Karena dukungan suprastruktur politik, yang diakui atau tidak masih tunduk kepada DM.

Tapi harus diingat, sebenci apapun DM kepada ARM dampak prahara rumah tangganya, secara emosional dan psikologis politik, DM tak akan  menghancurkan ARM begitu saja.  DM dan ARM memiliki dua sosok putra putri yang tidak bisa mereka lupakan.

Seburuk apapun perasaan DM terhadap ARM, dia akan berpikir jernih untuk masa depan anak-anaknya.

Jika dia tega, bukan mustahil kedua anaknya akan menyimpan dendam besar secara hubungan keluarga apabila menyakiti ibunya.

Pembuktian konkret adalah pada Pileg 2024. Kalau DM berniat menghancurkan karir politik ARM, bisa saja.Tapi itu tidak dilakukan, dan tidak ada instruksi khusus untuk menjegalnya.

Yang gerah itu pejabat-pejabat militan DM. Dengan ARM menjadi Bupati, mereka merasa akan tersisihkan.


Yoyo Yahya (Politikus, mantan anggota dewan)

Pertarungan antara Anne Vs Binzein pasti seru. Keduanya berpeluang bisa menduduki kursi empuk Purwakarta 1. 

Anne sudah melakukan pemanasan dengan mengikuti pencalegan DPRD Provinsi  Jabar melalui Partai Golkar dengan raihan suara sangat signifikan.

Itu menjadi modal dasar untuk pencalonan Bupati Purwakarta ke depan, walaupun tidak ada jaminan suara caleg sebanding lurus dengan suara Bupati nanti.

Yang jelas ini menjadikan motivasi dan menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk mencalonkan Bupati Purwakarta. 

Saking percaya diri, Anne berpendapat bahwa tinggal menunggu siapa yang akan menjadi wakilnya melalui koalisi. Partai Golkar meraih 9 kursi dan diyakini rekomendasi dari DPP akan jatuh kepada dirinya.

Lain halnya dengan Om Binzein. Walaupun dia tidak ikut pencalegan, tapi dia sudah melakukan sosialisasi hampir di seluruh desa se-Purwakarta.

Artinya, Om Binzein sudah banyak dikenal dan sangat dekat dengan masyarakat melalui bantuan-bantuan langsung dan kegiatan sosialnya.

Ini persis seperti yang pernah dilakukan KDM, dengan jargon Melanjutkan kepemimpinan KDM. Ini sangat strategis untuk mengambil hati masyarakat yang memang rindu dengan kepemimpinan KDM.

Dampak elektoral KDM akan mendongkrak suara Om Binzein untuk mencapai Purwakarta 1. Jadi, keduanya berpeluang untuk bisa menang dalam Pilkada Purwakarta.

Kemenangan itu akan ditentukan oleh siapa yang akan mendampingi keduanya sebagai calon wakil bupati. Kalau salah memilih calon wakil bupati, maka akan mengalami kegagalan.


Hikmat Ibnu Aril (Ketua Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta):

Diprediksi Anne lebih unggul. Anne pernah menjadi Bupati Purwakarta. Dari sisi popularitas dia lebih unggul daripada Binzein atau pun kandidat lainnya. Dan biasanya popularitas berbanding lurus dengan elektabilitas.

Kapabilitas Anne juga sudah teruji. Hasil kerjanya pun sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi nilai tambah baginya.***

Editor : Iwan Setiawan

Follow Berita iNews Purwakarta di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut