Uche menjelaskan, dengan program tersebut, perpustakaan harus bertransformasi untuk memberikan kebermanfaat terhadap masyarakat dengan melakukan berbagai pelatihan seperti kelas bahasa Korea.
"Di sini kita menyiapkan narasumber agar masyarakat bisa dengan mudah mengikuti pelatihan dan pembelajaran seperti ini dengan gratis," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kelas bahasa Korea telah dilaksanakan sejak 10 Juni lalu dan akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Pelatihan tersebut dibuka untuk umum dan saat ini telah diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari berbagai kalangan usia.
"Ini pertemuan ke lima, pelatihannya setiap Senin dan Rabu. Peserta yang daftar ada seratus lebih, tapi setiap pertemuan yang hadi sekitar tiga puluh sampai enam puluh orang," ujarnya.
Uche mengungkapkan, kelas bahasa Korea tersebut telah ada sejak tiga tahun lalu. Namun, terdapat suatu hal yang berbeda dalam pelatihan saat ini. Pasalnya, saat ini dalam pelatihan kelas bahasa Korea tersebut, terdapat pengajar yang merupakan warga Korea asli.
Editor : Iwan Setiawan