BPBD Purwakarta Imbau Warga Waspadai Bencana hidrometeorologi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/02/25/ff700_bencana-alam.jpg)
PURWAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk waspada terjadinya potensi bahaya bencana hidrometeorologi yang bisa saja terjadi kapan saja, terutama saat memasuki musim penghujan saat ini.
Fenomena hidrometeorologi, dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, longsor, puting beliung dan pohon tumbang.
Kepala BPBD Kabupaten Purwakarta, Juddy Herdiana Suhendar menyebut, dari awal Februari 2022 setidaknya ada 9 kejadian bencana akibat cuaca buruk yang telah mengakibatkan bencana hidrometeorologi di beberapa lokasi di wilayah kabupten Purwakarta.
"Ada 9 kejadian bencana di Kabupaten Purwakarta, 7 diantaranya diakibatkan angin kencang yang melanda sebagian wilayah Purwakarta," jelas Juddy, pada Jumat (25/02/2022).
Sebagai contoh, lanjut Juddy, dalam dua pekan terakhir di Kabupaten Purwakarta cukup banyak rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang hingga benteng roboh.
"Februari 2022 ini, berdasarkan laporan yang kami terima ada 4 rumah atau bangunan rusak dan 2 kejadian pohon tumbang akibat bencana hidrometeorologi. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran tanggap bencana di wilayah masing-masing," ucapnya.
Juddy mengatakan, para personel BPBD Kabupaten Purwakarta sendiri saat ini siaga 24 jam untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi akibat bencana alam.
Selain itu, pihaknya selalu berkoordisnsi dengan stakeholder terkait. Dari mulai RT, RW, kelurahan, kecamatan hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk antisipasi dan penanggulangan dampak bencana di Kabupaten Purwakarta.
"Masyarakat yang tinggal di lokasi rawan harus waspada saat hujan dengan intensitas tinggi dengan waktu cukup lama. Selain itu kita juga minta masyarakat aktif melaporkan, dan yang terpenting masyarakat harus menjaga lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam," tandas Juddy Herdiana.
Editor : Iwan Setiawan