Popularitas Anne mengalahkan Binzein, Zaenal, dan Yadi. Itu menjadi modal baginya untuk memenangi Pilkada 2024. Bagi sebagian pemilih (utamanya yang berbasis emosional dan tradisional) popularitas merupakan variabel yang sangat penting dalam menentukan pilihan. Popularitas bisa menaikkan elektabilitas.
Tantangan bagi Anne adalah semampu apa dia meyakinkan para pemilih rasional agar menjatuhkan pilihan kepadanya. Selama tiga bulan ke depan sebelum hari pencoblosan, Anne harus menjawab tantangan itu dengan visi dan gagasan brilian yang ditawarkan. Bukan melulu mengandalkan slogan ‘cantik’.
Selain modal popularitas, dua partai yang mengusungnya pun dipastikan akan bekerja all out. Anne beruntung karena diusung oleh dua parpol besar, yakni Golkar dan PDIP.
Zaenal Arifin menjadi salah satu pesaing Anne di Pilkada 2024. Duel ulang ini tentu akan melahirkan keseruan. Anne akan mempertahankan diri sebagai juara bertahan, sedangkan Zaenal berupaya merebut posisi Anne.
Pilkada Purwakarta bukan pertarungan head to head. Selain Anne dan Zaenal, ada Binzein dan Yadi. Keduanya jangan dianggap remeh. Binzein punya gerbong yang mengangkut para loyalitas Dedi Mulyadi. Sedangkan Yadi gencar mengangkat isu soal putra daerah.
Editor : Iwan Setiawan