PURWAKARTA, iNews.id - Kondisi Sungai Citarum pada tahun 2018 adalah cemar berat, setara Indes Kualitas Air (IKA) 33,43 poin. Pada akhir 2021, kondisinya mengalami perbaikan kualitas mencapai 50,13 poin atau cemar ringan.
Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum, di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022).
Dengan kata lain, sambung Ridwan Kamil, ultimate goal menuju Mutu Air Kelas II hampir tercapai. Pemprov Jabar dan Satgas Citarum terus berupaya agar IKA Sungai Citarum sebesar 9,87 poin lagi bisa tercapai dalam waktu dekat.
Sementara, sampah, kata Ridwan Kamil, menjadi masalah serius yang membuat Sungai Citarum menjadi kotor. Permasalahan ini ditumbulkan dari sampah yang berasal dari sumber yang tidak tertangani dengan baik.
"Satgas Citarum telah mengurangi sampah dari sumber yang dibuang ke Citarum sebanyak 2.899,51 ton per hari dari target 3.177,39 ton per hari pada tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2025 ditargetkan bisa mengurangi sampah dari sumbernya sebanyak 6.636,06 ton per hari," ucapnya.
Begitu pula dengan penanganan limbah industri. Di mana Satgas Citarum telah membina 1.133 industri dari target 1.170 industri dan menginventarisasi 180 industri dari target 350 industri yang diinventarisasi. Pada 2025 diharapkan 1.813 industri dibina dan 1.043 industri dinventarisasi.
Sementara pada program pengendalian pemanfaatan ruang telah mendata di 5 kabupaten/kota, 4 juknis pendataan perizinan, dan 1 dokumen masterGIS. Diharapkan tahun 2025 sudah terdata 127.363,2 hektare cakupan pengendalian pemanfaatan ruang.
Pada sisi penegakan hukum, terdapat 204 kasus pengaduan dari target 455 kasus. Sebanyak 34 kasus perdata/pidana dari target 29 kasus, serta 87 kasus sanksi administratif dari target 105 kasus.
Editor : Iwan Setiawan