Tragedi di Pasirmunjul Purwakarta: Tanah Bergerak, Puluhan Rumah Hancur

PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Suasana duka menyelimuti Kampung Cigintung dan Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Puluhan warga hanya bisa mengusap dada dan berdiri lemas menyaksikan rumah mereka rusak, bahkan ada yang rata dengan tanah akibat bencana pergerakan tanah hebat yang terjadi pada Rabu malam (11/6/2025).
Sejak pagi Kamis (12/6/2025), warga saling bergandengan tangan, bahu-membahu menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari puing-puing reruntuhan. Perabot rumah tangga, kasur, lemari, hingga hewan ternak diangkut satu per satu, menyusuri jalur yang rusak dan licin oleh tanah yang terus bergerak.
Namun tidak semua bisa terselamatkan. Banyak harta benda tertimbun reruntuhan, tak sempat diambil saat tanah mulai bergerak dan rumah-rumah roboh seketika.
Susilawati (34), salah satu korban yang rumahnya hancur total, menceritakan detik-detik menegangkan saat tanah mulai retak. "Sekitar pukul setengah delapan malam kami mendengar suara aneh dari dalam rumah. Dinding mulai retak, dan tiba-tiba semuanya ambruk," kata Susi dengan mata berkaca-kaca. "Enggak sempat selamatin apa-apa. Kami cuma bisa lari keluar."
Menurut Susi, pergerakan tanah sebenarnya sudah terasa sejak beberapa bulan lalu, namun dalam sepekan terakhir intensitasnya meningkat tajam. “Pas minggu terakhir puasa sempat ada pergerakan kecil. Tapi sekarang benar-benar parah. Jalan pun ikut rusak,” tambahnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan atau Abah Erlan, mengungkapkan bahwa fenomena ini bukan kejadian mendadak. “Pergerakan tanah ini sudah tercatat sejak 20 April 2025 dan terus berulang—puncaknya terjadi tadi malam,” jelasnya.
Data terbaru BPBD menyebutkan, 48 rumah terdampak, dengan 25 di antaranya hancur total. Kampung Cigintung menjadi wilayah terparah dengan 42 rumah terdampak, sementara 6 lainnya berada di Kampung Sukamulya.
Evakuasi terus dilakukan, dengan melibatkan relawan, aparat desa, dan warga. Pemerintah daerah juga mulai menyiapkan tempat pengungsian dan bantuan darurat bagi para korban.
“Fokus kami saat ini adalah evakuasi dan keselamatan warga. Bantuan logistik dan medis juga sedang disiapkan,” pungkas Abah Erlan. ***
Editor : Iwan Setiawan