Kasus Guru Tampar Murid di Subang Berakhir Damai, Orang Tua: Anak Saya Masih Takut Sekolah
SUBANG, iNewsPurwakarta.id - Perseteruan antara orang tua siswa dan pihak sekolah di salah satu SMP di Kabupaten Subang akhirnya berakhir damai. Kedua belah pihak sepakat saling memaafkan setelah difasilitasi pihak sekolah dan dinas pendidikan.
Meski begitu, peristiwa penamparan yang dialami RZ, siswa kelas delapan, masih menyisakan luka. Tidak hanya di pipi, tetapi juga di hati sang anak. RZ dikabarkan mengalami trauma dan enggan kembali bersekolah.
Orang tua RZ, Deni Rukmana, mengaku sudah melakukan visum ke puskesmas setelah mendapati anaknya mengeluhkan telinga berdengung dan rasa sakit di pipi.
“Saya sudah minta maaf ke pihak sekolah dan guru. Tapi saya kecewa, kenapa mendidik anak harus dengan kekerasan. Anak saya sekarang trauma, tidak mau sekolah, dan telinganya masih berdengung. Saya cuma berharap ke depan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak didik,” ungkapnya.
Insiden bermula ketika RZ melompati pagar sekolah dan ditegur oleh gurunya. Teguran itu berujung emosi hingga sang guru menampar RZ di depan siswa lain. Tidak terima, Deni mendatangi sekolah dan merekam proses klarifikasi yang sempat diunggah ke media sosial.
Editor : Iwan Setiawan