Bupati Purwakarta Akui Air Limbah TPA Cikolotok yang Cemari Sungai Belum Tertangani

Irwan
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.(Foto: iNews.id/ Irwan)

PURWAKARTA, iNews.id - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Anne Ratna Mustika mengakui limbah berupa air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cikolotok yang mencemari sungai dan sawah belum tertangani selama 4 tahun.

Namun Anne mengklaim, sudah membuat perencanaan dari 2019 untuk membuat tampungan atau danau leachate bahkan sudah ada detailed engineering design (DED), namun karena kemampuan anggaran terbatas maka akan dilakukan secara bertahap.

Apalagi dianggaran 2020 dan 2021 kena refocusing sehingga ada pergeseran. Pada 2022 sebetulnya sudah ada perluasan namun karakteristik tanah juga menjadi salah satu faktor terjadinya longsoran sehingga masuk ke aliran sungai.

"Di 2023 sudah direncanakan perluasan sekitar 2 hektar sehingga kita berharap akan mengalihkan aliran sungai yang ada ini, kemudian digeser sehingga tidak terjadi timbunan ke aliran sungai," ujar Anne, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya, jika melihat daya tampung TPA Sampah Cikolotok ini masih bisa menampung, namun ada beberapa faktor salah satunya adalah karakteristik tanah mudah longsor.

"Berdasarkan data dari dinas terkait daya tampung TPA Cikolotok masih bisa menampung," kata Anne.

Anne menyebut solusi sementara hari ini sedang diusahakan sesuai kemampuan dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup menggunakan alat berat, untuk mengalihkan aliran sungai sehingga tidak melintasi timbunan sampah yang ada.

"Dalam jangka pendek bisa kita selesaian sehingga tidak mengganggu ke aliran sungai yang digunakan petani juga masyarakat pada umumnya," ujar Anne.

Sebelumnya, petani Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengeluhkan aliran sungai diduga tercemari limbah berupa air lindi dari TPA Sampah Cikolotok. 

Keluhan itu mereka sampaikan karena setelah adanya kebocoran dari penampungan menyaringan TPA Sampah Cikolotok air menjadi hitam pekat sehingga tak bisa digunakan untuk mengairi area sawah.

"Sekarang tidak bisa digunakan karena kandungan zat kimianya tinggi, tanaman padi bisa mati," ujar salah seorang petani di wilayah itu, Usman (56), Rabu (10/8/ 2022).

Ia menyarankan kepada pemerintah daerah sedikitnya membuat tiga penampungan menyaringan agar air bisa dimanfaatkan untuk mengairi area persawahan petani.

Jika tidak ditangani dengan cepat akan membahayakan tanaman padi para petani di sekitar aliran sungai yang tercemar limbah dari TPA Sampah Cikolotok tersebut. "Sudah saya sampaikan tapi belum ada tindakan agar pencemaran ini bisa ditangani dengan baik," kata dia.

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network