Widya Pramana, Cetak Spa Therapist yang Andal

Tatang Budimansyah
Ni Kadek menghantarkan warga didiknya menjadi Spa Therapist yang andal

BALI, iNewsPurwakarta.id - Bali terus menggeliat. Di jalan-jalan utama, sebut saja misalnya Den Pasar dan Kuta, setiap hari ribuan pelancong lokal dan mancanegara dari berbagai ras berseliweran.

Bali memang terangkat secara ekonomis dari sektor pariwisata. Harus diakui, provinsi di bagian timur Indonesia ini mampu pula mengangkat tingkat kesejahteraan penduduk setempat.

Namun tentu saja hanya mereka yang memiliki kompetensi dan skill yang memadai yang merasakan geliat Bali.

Untuk menjawab kondisi tersebut,  seorang perempuan paruh baya bernama Ni Kadek Suartini mendirikan lembaga pelatihan yang diberi nama Widya Pramana. Lembaga  yang berlokasi di Jalan Raya Kesambi No. 108, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung Bali ini, cukup berperan dalam memasok para spa therapist ke sejumlah spa di berbagai hotel, villa,  atau cottage.

Namun tentu saja para tenaga kerja tersebut adalah mereka yang benar-benar sebagai pemijat untuk terapi, tanpa embel-embel lain. Kalau pemijat ‘plus’, tak perlu mereka terlebih dulu mengasah skill di  Widya Pramana.

Dan lembaga ini, seperti dituturkan Ni Kadek, bersikap sedemikian rupa sehingga terbebas dari kesan negatif. Untuk menciptakan tenaga terampil spa therapist, Widya Pramana menyediakan 10 orang trainer.

Selain menggelar kursus spa therapist, Widya Pramana juga secara berkesinambungan menggelar kursus tari Bali.

“Para penari hasil binaan kami kerap mengadakan pertunjukan di berbagai event resmi yang diadakan instansi pemerintahan dan swasta,” kata Ni Kadek. Lembaga yang didirikan pada 2005 ini kini menampung sekitar 60 orang murid tari Bali.

Sebagian besar peserta adalah perempuan berusia belasan tahun. Sementara itu untuk usia lanjut yang masih ngebet ingin memperoleh skill, mereka diberi pelatihan atau kursus kerajinan membuat janur.

Bagi perempuan kelahiran 10 Agustus 1971 ini, berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada sesama sudah menjadi obsesinya sejak lama, “Saya dulu adalah penghuni panti asuhan.

Jadi tahu betul bagaimana sakitnya ketika hasrat untuk belajar terbentur persoalan biaya. Beruntung di panti asuhan saya mendapat pendidikan formal yang memadai. Untuk itulah saya ingin berbagi dengan mereka yang kurang beruntung,” kata Ni Kadek.

Sepanjang berkiprah, Widya Pramana pernah pernah dilirik Bank Dunia (World Bank) dengan penggelontoran dana untuk program Voucher Pengentasan Pengangguran pada 2006 lalu.*

 

Editor : Iwan Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network