Kondisi tersebut, lanjut Widdy, seyogianya harus menjadi perhatian dinas terkait. Perlu ada kreatifitas untuk merespon dinamika ekonomi yang berkembang.
Pelatihan keterampilan kerja juga harus disesuaikan dengan tren yang ada, sehingga terjadi link and match. Lalu, perlu juga ada program inkubasi wirausaha untuk mengurai angka pengangguran.
"Faktanya, hari ini serapan tenaga kerja masih lebih banyak pada sektor informal dibandingkan dengan sektor industri," ujar Widdy.
Artinya, lanjut Widdy, pelatihan kerja harusnya digerakkan ke arah ekonomi kreatif, yang link and match dengan ekonomi kreatif contohnya seperti pelatihan tenaga kerja di sektor food and beverage yang belakangan sedang menggeliat.
"Atau, pendekatan lain adalah inkubasi bisnis yang juga sesuai dengan tren zaman yang berkembang. Targetnya mencetak wirausaha baru untuk mengurai pengangguran," demikian Widdy Apriandi.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait