PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Dinamika politik di DPD Partai Golkar Purwakarta masih menarik untuk dicermati. Belakangan, santer terdengar dugaan praktik money politics yang dilakukan Sekretaris Golkar Purwakarta Ahmad Sanusi.
Dugaan adanya money politics mencuat setelah beberapa waktu lalu digelar deklarasi dukungan kepada Ahmad Sanusi sebagai Calon Ketua DPD.
Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Purwakarta Sapei mengaku sudah mengetahuinya.
"Soal praktik suap di acara deklarasi, saya peroleh informasinya dari salah satu Pengurus Kecamatan (PK). Tapi saya tak mau menyebut namanya," kata Sapei.
Diterangkannya, dalam acara deklarasi mendukung Ahmad Sanusi itu, setiap PK yang hadir menerima uang masing-masing sebesar Rp5 juta dari Ahmad Sanusi.
Atas adanya dugaan itu, Sapei meminta Plt Ketua DPD Golkar Purwakarta segera mengambil sikap.
Saat diminta tanggapannya soal dugaan adanya praktik money politics (suap) dalam acara deklarasi, Ahmad Sanusi membantahnya.
Menurutnya, dugaan itu sebagai informasi yang sama sekali tidak benar dan ngawur.
"Lha, kan para PK yang mendeklarasikan mendukung saya. Masa sih saya yang memberi mereka uang," kata Amor, sapaan akrab Ahmad Sanusi, via sambungan telepon, Senin (10/7/2023).
Dia melanjutkan, dukungan para PK terhadap dirinya, lahir dari hati nurani. Bukan karena materi.
"Para PK merasa terpanggil untuk membesarkan Golkar Purwakarta. Dan mereka mengajak saya untuk berjuang bersama demi partai," terang Amor.
Yang jelas, imbuh dia, saat ini dirinya tak ingin dipusingkan oleh hal-hal yang bersifat rumor.
"Lebih baik saya fokus kepada upaya soliditas partai, agar pada Pileg dan Pilpres 2024 nanti, Golkar menang," ujar Amor.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 Pengurus Kecamatan (PK) mendukung Amor agar ikut berkontestasi dalam pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta.
Dukungan diwujudkan dalam deklarasi yang digelar di sebuah rumah makan di Kecamatan Campaka, beberapa waktu lalu.
Pemilihan Ketua DPD akan dilaksanakan dalam Musdalub yang akan digelar beberapa waktu ke depan.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
