“Bisa dianggap (Dedi Mulyadi sebagai) Jokowi-nya Purwakarta. Maka siapapun harus memperhitungkan,” ujar Sarif.
Dia menambahkan, jika ada figur yang tidak ingin merapat kepada Dedi Mulyadi dan memilih mandiri, maka dia harus bekerja secara marathon sejak sekarang, dengan segala bentuk lobi politiknya.
Sarif mengaku sudah membantu sejumlah sosok yang berminat mencalonkan diri, “Sejak awal saya bantu para kandidat yang minat , diawali (dengan) support secara pribadi ke Luthfi Bamala, dilanjut bantu Ivan Guntara, dan sekarang Yadi Rusmayadi,” terang mantan Ketua DPRD Purwakarta ini.
Pilkada Purwakarta akan digelar setelah pelaksanaan Pilpres dan Pileg, tepatnya pada November 2024.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait