Dia menambahkan, suara Dedi Mulyadi di Purwakarta terbanyak. "Otomatis suara Golkar di Purwakarta akan menurun dan suara Gerindra akan naik. Ini berpengaruh terhadap raihan kursi di DPRD Purwakarta. Gerindra akan naik menjadi 12 kursi, dan Golkar 8 kursi," ujar Yoyo.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta Sapei berpendapat, kendati Dedi Mulyadi telah hengkang dari Golkar, namun para kader Golkar akan tetap setia memilih partai ini. "Kalau pengaruh tetap ada. Relawan Kang Dedi pasti akan mengikutinya. Cuma ya tidak begitu besar sebab kader murni Golkar tidak akan terpengaruh. Sama seperti Gerindra, akan tetap memilih kader murni Gerindra. Tidak akan banyak kader Gerindra memilih pindahan dari Golkar," ujar Sapei.
Sapei mengaku sebagai kader murni Golkar, bukan kader Dedi Mulyadi. "Yang mengikuti Kang Dedi ya kader Kang Dedi, bukan kader Golkar. Jadi kalau pengaruh tetap ada cuma tidak besar. Kita hanya kehilangan Kang Dedi dengan konstituennya," tambah Sapei.
Menghadapi Pileg 2024, kata Sapei, Golkar Purwakarta akan terus berusaha untuk penambahan kursi di DPRD Purwakarta meskipun tanpa Dedi Mulyadi. Menurutnya, dengan mengandalkan SDM para caleg yang mumpuni dan dekat dengan masyarakat, Golkar akan bisa meraih minimal 13 kursi.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait