Pemerhati politik Purwakarta Agus Yasin berpendapat, ada sejumlah faktor mengapa sejumlah parpol lama terseok dalam mendulang suara.
Menurutnya, upaya kaderisasi di masing-masing parpol tak berjalan secara optimal. Selain itu, mesin partai dalam upaya dan strategi pemenangan, tak bekerja maksimal.
“Hal lain, di parpol-parpol lama yang kesulitan memperoleh suara, saya lihat memang tak ada figur yang bisa menaikkan tingkat keterpilihan,” kata Agus, Minggu (18/2/2024).
Dia melanjutkan, Pemilu di Indonesia, khususnya di Purwakarta, masih diselimuti pragmatism, “Parpol-parpol itu tak membaca bahwa saat ini masih berlaku politik transaksional,” imbuhnya.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait