Mereka optimistis akan mampu melindas dan menamatkan dominasi Mang Dorokdok di bumi Purwakartun.
Poros selanjutnya adalah apa yang disebut sebagai Poros Simping. Nama poros ini, juga mengacu kepada sebuah tempat. Sebagian orang ada yang menamakannya sebagai poros tengah.
Kubu ini diisi oleh mereka yang menginginkan Purwakartun memiliki warna baru. Ya, warna yang tidak identik dengan yang pernah ditorehkan oleh Mang Dorokdok maupun Neng Aramus.
Sama dengan Poros Tauco, Poros Simping juga bertekad untuk membumihanguskan atau menamatkan dominasi Mang Dorokdok. Selain itu, poros ini juga tak sudi Purwakartun berada di bawah kepemimpinan Neng Aramus.
Apa pasal? Karena mereka menilai meskipun Poros Nanas dan Poros Tauco adalah dua kubu yang berseberangan, namun tetap saja berada dalam satu warna.
Melihat historisnya, Mang Dorokdok dan Neng Aramus memang pernah berada dalam satu ranjang. Ini ranjang yang benar-benar ranjang lho, bukan kata kiasan.
Poros Nanas menganggap torehan Neng Aramus untuk Purwakartun, merupakan kelanjutan dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan Mang Dorokdok.
Malah, poros ini menilai Neng Aramus tak bakal sukses menjadi bupati di Pilkada 2018, kalau saja saat itu tak diendors oleh Mang Dorongdok.
Dengan kata lain, apa yang dilakukan Neng Aramus untuk Purwakartun, adalah hasil inovasi Mang Dorokdok. Dia tinggal melanjutkan.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait