PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Puluhan pemuda di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang merayakan malam takbiran dengan konvoi motor dan pikap dibubarkan polisi setempat, Rabu (10/4/2024).
Pasalnya, dalam konvoi yang terjadi di Jalan Sudirman Purwakarta itu, para pemuda tersebut bertingkah arogan dan membakar petasan.
Keributan sempat terjadi antara aparat kepolisan dengan kelompok pemuda tersebut. Bahkan pemuda yang menaiki pikap hendak menabrak polisi. Alhasil puluhan pemuda dan beberapa mobil pikap serta motor langsung diamankan polisi.
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan konvoi takbir keliling dibubarkan paksa karena dinilai mengganggu ketertiban umum. Kebanyakan dari mereka ugal-ugalan dan membakar petasan di jalan.
"Kita terpaksa lakukan tindakan persuasif kepada sekelompok remaja yang ugal ugalan dan membakar petasan di jalan malam ini,” ucap Edwar, saat ditemui di Pasar Jumat, Purwakarta, pada Rabu (10/4/2024).
Selain menganggu ketertiban umum, kata Kapolres, mereka juga tidak mengindahkan anjuran pemerintah tentang imbauan tidak melakukan konvoi takbir keliling.
Menurut Edwar, esensi Idulfitri ini bukanlah dirayakan dengan arak-arakan kendaraan di jalan yang bisa mengganggu ketertiban umum.
"Seharusnya malam idulfitri ini dirayakan dengan penuh hikmat bukan dengan ugal ugalan dijalan. Gak perlu mereka melakukan takbir keliling, apalagi ugal-ugalan dan bakar petasan di jalan. Tentunya itu menggangu ketertiban umum dan siapun yang menggangu keamanan dan ketertiban Kabupaten Purwakarta kita bakal tindak," tegas orang nomor satu di Polres Purwakarta itu.
Puluhan pemuda tersebut, lanjut Edwar, bakal dilakukan pembinaan di Mapolres Purwakarta. Proses pembinaan ini dilakukan untuk mendidik mereka, agar tidak melakukan hal serupa dikemudian hari.
“Kita berharap agar kelak mereka tidak mengulangi perbuatannya yang bisa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain,” harapnya.
Edwar juga berpesan kepada para orang tua yang memiliki anak remaja untuk lebih ekstra mengawasi putra putri nya, karena berawal dari pendidikan di rumah hal seperti ini bisa dicegah terulang kembali.
"Kami berpesan kepada para orang tua untuk bisa lebih ekstra mengawasi putra putrinya, apabila putra putrinya hendak keluar rumah pastikan betul tujuannya kemana, bersama siapa dan dalam rangka apa, dan apabila sudah melewati pukul 10 malam, tolong para orang tua telepon tanyakan keberadaan putra putrinya dan minta untuk segera pulang ke rumah,kedepan ini semua bisa kita cegah tentunya peran para orang tua sangat besar bersinergi dengan kepolisian tentunya," ucap AKBP Edwar Zulkarnain.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait