“Hanya 6 persen yang level pendidikan tinggi. Ditambah dengan banyaknya pendidikan moral yang mulai hilang perlahan, akhlaqul karimah mulai asing bagi anak-anak generasi masa kini,” tuturnya.
“Fokus pembenahannya akan didasarkan pada kebutuhan penataan kurikulum, khususnya pendidikan karakter, link and match pendidikan dengan industri.
“Kesejahteraan guru termasuk guru ngaji, pemerataan fasilitas pendidikan, serta dukungan bantuan pendidikan baik materiil (beasiswa) dan non materiil (bimbingan). Hingga output-nya menjadi manusia dengan kualitas yang unggul, berkarakter, dan berprestasi di kancah nasional dan internasional,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ivan juga memaparkan tentang pentingnya Nata Lingkungan, Nata Infrastruktur, Nata Budaya, dan Nata Prestasi.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait