PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id – Awal Juli ini, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait Pilkada Purwakarta 2024. Hasilnya, tingkat keterpilihan Anne Ratna Mustika menempati urutan teratas. Dia dibayang-banyangi Saepul Bahri Binzein dan Bang Ijo.
Survei dilakukan pada 9-16 Juni dengan beberapa simulasi. Pada simulasi 14 bakal calon bupati, tingkat elektabilitas Anne Ratna Mustika mencapai 31,6 persen. Posisi kedua ditempati Saepul Bahri Binzein dengan 22,0 persen, disusul Bang Ijo dengan 11,1 persen.
Adapun dalam simulasi enam calon, Anne memimpin dengan 32,7 persen, disusul Binzein dengan 27,7 persen, dan Bang Ijo 13,0 persen.
Yang menarik, dalam simulasi di mana Binzein dipasangkan dengan Bang Ijo, duet ini meraih tingkat elektabilitas tinggi, yakni 46,6 persen.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul menjelaskan, survei dilakukan dengan metodologi standar, multistage random sampling.
“Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 440 responden, dengan margin of error 4,8 persen,” ujar Toto.
Dia menambahkan, selain Anne, Binzein, dan Bang Ijo, kandidat lainnya meraih tingkat elektabilitas di bawah 10 persen.
Menurut Toto, Binzein masih berpotensi untuk menaikkan tingkat elektabilitas. Sebab, pemilih dengan kategori pemilih militan (strong supporter) masih rendah. Sebaliknya, kategori pemilih cair (soft supporter) masih cukup tinggi.
“Pemilih cair disebut sebagai lahan tak bertuan, yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Termasuk Binzein yang tingkat pengenalannya baru 65 persen, tapi tingkat kesukaannya cukup tinggi, yakni 83 persen,” ungkapnya.
Dikatakan toto, Anne sebagai petahana, tingkat pengenalannya sudah stagnan di angka 99 persen. Sementara, elektabilitasnya hanya selisih 7-10 persen dengan Binzein.
“Masih mending kandidat yang pengenalannya rendah, tapi kesukaannya tinggi, ketimbang yang pengenalannya tinggi tapi tingkat kesukaannya rendah,” jelasnya.
Toto mengingatkan bahwa hasil survei bisa saja meleset jika terjadi money politic dan tsunami politik.
“Bukan mustahil terjadi tsunami politik terhadap para calon, utamanya petahana, yaitu Bu Anne. Banyak isu yang potensial bisa merontokkan elektabilitasnya. Begitu juga dengan potensi money politic yang tinggi di Purwakarta,” ujar Toto.
Masih berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, sebesar 64,8 persen masyarakat Purwakarta menginginkan adanya bupati baru. Sedangkan yang masih menginginkan petahana hanya 28, 6 persen.***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait