Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa program yang semula direncanakan berakhir pada hari yang sama terpaksa diperpanjang karena renovasi gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwakarta belum rampung.
“Toilet sedang diperbaiki, gedung dicat ulang, dan lingkungan dibersihkan. Nanti setelah selesai, pelatihan akan dipindahkan ke SKB. Pelatih dari barak juga akan mendampingi guru-guru,” jelas KDM.
Para pelajar akan mulai dipindahkan ke mess baru pada Minggu mendatang dan akan mengikuti kegiatan sesuai minat seperti sepak bola dan bulu tangkis.
Menanggapi sorotan publik dan DPR RI, Dedi menegaskan bahwa seluruh peserta mengikuti pelatihan berdasarkan persetujuan orang tua. “Anak-anak ini ada di sini karena permintaan orang tua mereka. Jadi kalau ada yang merasa keberatan, yang berhak bicara ya anaknya, bukan orang lain,” tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi percontohan nasional dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. ***
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait