"Dia itu ceria, pengertian banget. Saya suka kucing, dia awalnya takut, tapi lama-lama malah sayang juga. Dia kasih nama kucing kami Atang, karena nemunya di tanggul," ujar Fery sambil menahan emosi.
Kini, Atang — kucing kesayangan mereka — masih berada di rumah, menanti sosok yang tak akan pernah kembali.
Fery menuturkan, sebelum kejadian, mereka tengah merencanakan liburan keluarga usai kegiatan hari bakti selesai. "Kami pengin refreshing bareng, cari hiburan buat keluarga. Tapi ya... waktu berkata lain," ujarnya lirih.
Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, mengungkapkan bahwa tersangka Ade mengaku membunuh karena sakit hati. Ia kesal karena permintaan upah sebesar Rp500.000 tak kunjung dipenuhi.
"Pelaku mengambil palu dan menghantam kepala korban dari belakang hingga korban meninggal dunia," jelas Kapolres.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait