PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Di tengah derasnya arus modernisasi, sekelompok pemuda di Kampung Depok Pasir, Desa Bojong Timur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, justru memilih jalan berbeda. Mereka bertekad melestarikan musik etnik Sunda lewat komunitas Livicom Ethnic, yang telah bertahan dan berkembang selama satu setengah tahun terakhir.
Dari balik hijaunya perbukitan Bojong Timur, terdengar alunan lembut alat musik bambu yang saling bersautan—karinding, suling, gong tiup, hingga celempung indung dan renteng. Semua alat musik ini dibuat sendiri oleh para anggota komunitas dari bambu jenis gombong, menghasilkan harmoni khas Sunda yang memukau.
Menurut Jajang Tauhidin, penggerak Livicom Ethnic, komunitas ini tak hanya fokus pada musik etnik Sunda, tetapi juga mengembangkan pembelajaran bahasa asing serta pertanian berkelanjutan.
“Kami ingin anak muda di desa ini tetap mengenal akar budaya sendiri, tanpa menutup diri terhadap perkembangan zaman,” ujar Jajang.
Keberadaan komunitas ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan kepolisian setempat. Kapolsek Bojong, IPTU Pol Budiman, menilai keaktifan para pemuda dalam kegiatan positif seperti ini turut berpengaruh terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
