PURWAKARTA, iNews.id - Sudah beberapa hari lahan sekolah SMA Negeri 1 Plered, Purwakarta, Jawa Barat, disegel.
Penyegelan dilakukan oleh pemilik tanah yang sebelumnya diketahui merupakan keluarga pendiri sekolah tersebut. Penyegelan dilakukan hanya areal lapangan yang biasa digunakan untuk upacara dan sarana olah raga. Sedangkan areal kelas tidak dilakukan penyegelan.
Pemilik tanah memasang sejumlah spanduk pernyataan bahwa tanah itu milik pribadi. Dalam spanduk bertuliskan siapapun kecuali pemilik dilarang masuk ke areal tanah itu.
Selain spanduk, pemilik tanah juga memasang pagar di sekeliling tanah yang dimilikinya. Otomatis seluruh siswa tidak bisa memanfaatkan lahan itu yang biasanya digunakan untuk upacara, olah raga dan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Plered, Wahyu Yuana, ketika ditemui sejumlah awak media mengatakan, penyegelan itu memang dilakukan oleh pemilik tanah. Namun ia enggan berkomentar terkait permasalah itu. Ia menegaskan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Namun ia akan mencari alternatif untuk sarana olahraga dan upacara.
"Tanya ke pemilik tanah, karena tanah itu milik pribadi, sekolah enggak ada hubungannya. Silahkan aja tanya ke pemiliknya, proses kegiatan belajar mengajar masih bisa, enggak terganggu, lapangan upacara kita cari alternatif, kalo ada hal-hal yang kurang jelas tanya ke pemilik tanah dan pihak yang lain," tegasnya.
Awak media sudah berusaha menemui keluarga pemilik tanah, mendatangi rumahnya. Namun keluarga pemilik tanah tidak ada. Awak media juga berusaha mau meminta keterangan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di jalan Gudang, Purwakarta. Namun, kepala cabang dinas tidak ada di kantornya. "Pak KCD sedang tugas luar Pa, nanti saya sampaikan ke beliau," kata seorang pegawai.
Editor : Iwan Setiawan
Artikel Terkait
