Keroyok Seorang Pemuda, 2 dari 5 Anggota Geng Motor di Purwakarta Diringkus Polisi

Insiden pengeroyokan ini bermula, kata dia, ketika korban mengendarai sepeda motor bersama temannya hendak membeli goreangan yang berada di jalan Taman Pahlawan, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta sekira pukul 00.30 WIB. .
Kemudian, Lanjut Rizaldi, ketika korban bersama temannya tersebut dalam perjalanan pulang langsung diberhentikan oleh para pelaku yang berjumlah lima orang itu dengan menggunakan dua sepeda motor.
"Jadi saat korban dan temannya dalam perjalanan pulang usai membeli gorengan, kemudian dihadang oleh para pelaku. Kemudian mereka menanyakan bahwa korban geng
motor bukan, lalu korban menjawab bahwa korban bukan geng motor kemudian kunci motor korban di ambil dan handphone korban di periksa oleh pelaku," jelas Rizaldi.
Setelah itu, sambung dia, pelaku tiba-tiba memukul korban dengan alat berupa botol minuman keras (Miras) ke arah bagian pelipis kiri korban.
"Akibat hantaman botol miras atas peristiwa tersebut korban mengalami luka sobek di bagian pelipis kiri, Kemudian korban di bawa ke Rumah Sakit Amira Purwakarta untuk mendapatkan perawatan medis," tutur Rizaldi.
Motifnya dendam antara genk motor. Namun kali ini, anggota geng motor salah sasaran. Korbannya bukan geng motor yang dimaksud, melainkan pemuda yang sedang melintas di jalan tersebut.
"Korban penganiayaan itu salah sasaran, pelaku saat itu mencari kelompok lain sedang sweeping di wilayah Munjuljaya. Sebelumnya memang ada permasalahan. Sebagian dari pelaku dalam keadaan pengaruh minuman keras," jelas Rizaldi.
Untuk mempertahankan perbuatanya, kata Wakapolres, para pelaku bakal dijerat dengan pasal 170 Ayat 1 huruf e KUHPidana.
"Barang siapa yang di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun 6 bulan. Kami berharap, orang tua memberikan pengawasan pendampingan, terutama kepada anak-anak remaja. Anak-anak itu berharap tidak keluar pada malam hari,” Tutur Kompol Rizaldi Satriya Wibowo.(*)
Editor : Iwan Setiawan