Keren, PSK di Purwakarta Jadi Penggiat Sukarela Antisipasi Penyebaran HIV-AIDS

Bunga juga bercerita adik dan istrinya (adik ipar) terkonfirmasi positif HIV-AIDS. Kemudian istri adiknya itu meninggal dalam kondisi belum terobati. Sejak itu ia bertekad untuk menolong sebaya yang memang rentan akan penyebarannya.
"Adik saya sudah menikah tiga kali, enggak tau dari siapa atau siapa yang menularkan. Adik saya terkonfirmasi dan istrinya meninggal dalam kondisi positif. Adik saya sekarang sudah berobat dan kondisinya sehat. Dari sana saya ingin membantu teman sebaya (WPS) yang memang sangat rentan akan penyebarannya," Ungkap Bunga.
Setahun berlalu banyak kisah yang ia lalui, mulai dari penolak langsung dari WPS, antusias hingga ikut menjadi kader untuk mengantisipasi penyebaran.
"Selain di lokalisasi sekarang banyak yang di kos-kosan (transaksi seks). Sasaran saya semuanya. Ada yang susah memahaminya dan menolak, ada juga yang diberi penjelasan kemudian mau ikut di tes. Ah banyak ceritanya lah," imbuhnya.
Sementara Hasanudin selaku Ketua Pelaksana Harian Yayasan Resik menyebutkan, tugas yayasannya itu mendata WPSK, memberikan pemahaman dan memberikan pertolongan agar terhindar dari virus HIV-AIDS. Berdasarkan hasil pemetaan di kabupaten Purwakarta terdapat dua lokalisasi yang secara terang-terangan menjajakan WPS. Selain itu, saat ini kata dia, banyak WPS menjajakannya melalui aplikasi dan bertransaksi di kos-kosan.
Editor : Iwan Setiawan