PURWAKARTA, iNewsPurwakarta.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta, Jawa Barat, tidak membuat warga binaannya rendah diri dan kreativitasnya terbunuh
Mereka tetap bisa mengasah kreativitas dan membuat beragam karya, sepanjang mau terus berlatih dan terus mencoba.
Kreativitas warga binaan ini ternyata tidak lepas dari pihak Lapas Kelas IIB Purwakarta yang memberikan pelatihan serta mendatangkan mara sumber.
Lapas kelas IIB Purwakarta terus memberikan bekal kemandirian kepada warga binaannya berupa keterampilan kerja. Diantaranya, pembuatan jam dinding ukir, hanger, pot bunga, sofa kursi, aquarium, kursi dari drum.
Selain itu, para warga binaan juga diberikan pelatihan pangkas rambut dan jahit baju.
Kalapas Kelas IIB Purwakarta, Yusep Antonius mengatakan, pelatihan kemandirian ini sebagai upaya memberdayakan para WBP dalam suatu kegiatan kemandirian. Hal ini tentu saja diutamakan WBP yang mempunyai skill, serta keterampilan dalam bidang perkayuan, perbengkelan, tata boga dan taylor serta barbershop.
"Tujuan utama dari pelatihan kemandirian ini, biar saat keluar dari sini mereka sudah punya ketrampilan. Tidak kembali lagi melakukan kejahatan dan tidak melakukan tindakan kriminal yang dapat berujung dengan tinggal di balik jeruji besi" tutur Yusep, pada Jumat (5/5/2023).
Menurutnya, tak perlu waktu yang lama melatih mereka karena sebagian besar telah memiliki keterampilan yang cukup bagus.
"Disinilah fungsi dari bimbingan kerja Lapas, kita bisa melihat kemampuan dari warga binaan dari berbagai macam bidang. Bimbingan kerja memang dikhususkan untuk warga binaan dengan track record baik. Berbagai keterampilan itu diberikan petugas Lapas secara otodidak maupun menghadirkan para pelatih yang tersertifikasi," ujar Yusep.
Kalapas menambahkan, program bimbingan kerja ini merupakan pembinaan dari pihak Lapas Purwakarta dalam mendidik serta membina para pelanggar hukum agar menjadi manusia yang berguna dan mempunyai skill serta keterampilan.
"Dengan adanya program bimbingan kerja ini, dapat memberikan bukti konkret bahwa Lapas adalah tempat pembinaan. Setelah bebas nanti mereka bisa mengembangkan dan memiliki penghasilan sendiri. Bahkan tak menutup kemungkinan mereka pun akan mampu membuka lapangan kerja bagi warga lainnya di sekitar tempat tinggalnya nanti," harap Yusep Antonius. (*)
Editor : Iwan Setiawan